Les TPA Bappenas
Les TPA Bappenas – Tes
Potensi Akademik adalah suatu tes yang yang diperuntukkan mengukur kemungkinan
keberhasilan seseorang apabila yang bersangkutan melanjutkan ke dunia akademik
atau memangku jabatan/ golongan dimana jabatan/ golongan tersebut
membutuhkan kemampuan akademis. Skor TPA/TKU masing-masing penyelenggara
mempunyai kriteria sendiri, namun TPA/TKU yang telah umum dipergunakan dan
diakui secara internasional yaitu yang diselenggarakan OTO Bappenas dan
bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di dalam negeri. Skor
tersebut antara 200 s.d 800 dimana paling rendah adalah 200 dan paling
tinggi (apabila benar semua) adalah 800. Seseorang dianggap mempunyai kemampuan
rata-rata bila mampu mencapai skor 500 (mean).
Skor TPA yang diterbitkan OTO Bappenas berlaku hingga
2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang kecuali yang bersangkutan
mengikuti tes TPA kembali. Materi soal TPA terdiri dari 3 subtest yang
masing-masing subtest memiliki skor antara 20 s.d 80, sehingga nilai/skor total
didapat dari penjumlahan skor ketiga subtest tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10
(rincian ini dapat dilihat di kertas skor TPA OTO-Bappenas).
Materi soal TPA, TBS, TKU, TKA serupa dengan GRE dan
GMAT karena soal-soal TPA memang kombinasi antara keduanya. Pelatihan
TPA/TKU/TKA diadakan untuk mengenalkan model Tes dengan pertimbangan
orang yang mempunyai potensi tinggi namun belum pernah mengenal bentuk soal dan
strategi mengerjakan tes seleksi tersebut selalu mendapat skor/nilai yang lebih
rendah bila dibandingkan dengan orang yang pernah mengikuti dan telah memahami
aturan mainnya.
Saat ini, TPA telah menjadi salah satu tes wajib
penyaringan CPNS, rekrutmen karyawan, kenaikan jabatan/pangkat, serta
melanjutkan pendidikan ke jenjang master dan doktoral. Setiap peserta wajib
mengikuti Tes Potensi Akademik sebagai salah satu syarat kelulusan.
Materi Tes TPA BAPPENAS
Materi Tes TPA BAPPENAS sendiri dibagi menjadi 3
bagian yaitu:
- Penalaran Verbal
Dalam test penalaran verbal sering kali yang keluar
merupakan istilah istilah baru yang jarang kita jumpai pada kegiatan kita
sehari-hari. Tips untuk mengerjakan soal ini bisa dengan memulai membaca berita
baik di koran atau situs-situs berita.
- Kuantitatif
Test TPA ini sangat menghabiskan waktu. Dalam test
kuantitatif akan diuji kecepatan menghitung dan mempelajari pola deret angka.
Pada saat saya test TPA kemarin, saya menyisakan 40 soal, terpaksa
pengawuranpun bertindak. Saran bagi teman-teman agar mengerjakan bagian deret
angka dan bagian yang mempunyai pilihan x>y, x<y, x=y.
- Penalaran
Pada test Penalaran kita dituntut untuk mengasah
logika kita dimana soal-soalnya berisi tentang logika analisa dan logika
gambar. Pada TPA OTO BAPPENAS, logika analisa harus dilatih dengan
sering-sering mengerjakan latihan soal sedangkan untuk logika gambar akan lebih
mudah bisa sering bermain puzzle dan rubik.
Banyaknya soal TPA disertai dengan waktu pengerjaan
yang sempit mengakibatkan banyaknya peserta yang gugur pada tahap ini. Tidak
hanya sebatas jumlah soal dan minimnya waktu yang diberikan, terdapat faktor
kegagalan lainnya seperti kurangnya latihan mengerjakan soal-soal TPA, tidak
memahami proses mengerjakan soal dengan cepat dan tepat, dan kurangnya
pemahaman peserta atas deskripsi pengerjaan soal-soal TPA.
Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi
Akademik, ada baiknya anda mengikuti Kursus Persiapan TPA. Mungkin bagi
sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting.
Tetapi sebenarnya Les TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat
mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, anda akan mendapatkan trik dan tips untuk
menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes
Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.
Nahh, untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi
akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes
dengan cara mengikuti Kursus Persiapan TPA.
Mengapa Les TPA Bappenas Penting ?
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama
meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif
lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya;
peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor
yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta
yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih
rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta
yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan
dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.
Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi
seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia,
jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka Les TPA Bappenas ini dianggap penting
agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki
persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya
dapat terukur dengan tepat.
Manfaat Les TPA Bappenas
Kami berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA.
Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah
disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti Les TPA Bappenas hasilnya sebagian besar peserta TPA
meningkat. Selain itu keuntungan lainnya adalah :
- Nilai TPA pasca pelatihan yang diperoleh karyawan/peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang tinggi bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah;
- Les TPA Bappenas akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah.
Info Lebih Lanjut
Mengenai Les TPA
Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang
Les TPA Bappenas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar